Selasa, 05 Oktober 2010

PERAN BUDAYA LOKAL MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA

Kebudayaan adalah hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya. Kepentingan tersebut dilakukan agar kekuatan serta hasil pekerjaannya dapat diabadikan pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
            Disamping itu, dalam suatu masyarakat yang memiliki kuantitas keanggotaan yang besar serta menempati daerah yang luas, biasanya terdapat beberapa perbedaan kebuayaan pada berbagian aspek tertentu. Misalnya dipulau Bali, kebudayaan masyarakatnya cenderung sama dan relatif menyeluruh di beberapa tempat. Aspek agama dan kepercayaan adalah salah satu unsur kebudayaan yang serupa dan dapat ditemui hampir dibeberapa daerah.
            Meskipun demikian, kompleksitas pada masyarakat yang heterogen itu bukannya tanpa proses yang tidak memakan waktu yang lama. Seiring dengan perkembangan peradaban masyarakat, kebudayaan diwariskan dan disosialisasikan melalui cara-cara belajar, menurut yang berlaku di masing-masing tempat. Oleh karena itu, secara universal pewarisan kebudayaan menjadi keniscayaan yang harus diterima oleh setiap generasi dalam masyarakat, dimanapun proses itu terjadi.
            Dengan kekompakkan masyarakat di Indonesia itu dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsanya.
Permasalahan
     Permasalahan utama ini adalah minimnya masyarakat Indonesia yang tidak peduli akan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Untuk itu, memusatkan perhatian dengan mencoba memberikan informasi.

Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya. Gejala tersebut dapat dilihat dari menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan agama yang berpotensi menimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa. Fenomena itu mengkhawatirkan karena Indonesia terdiri dari sekitar 520 suku bangsa. Masalah ini juga semakin serius akibat dari makin terbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola bersama masyarakat multikultur untuk penyaluran aspirasi. Dewasa ini muncul kecenderungan pengalihan ruang publik ke ruang privat karena desakan ekonomi.

Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola kekayaan budaya yang kasat mata dan yang tidak kasat mata. Dalam era otonomi daerah, pengelolaan kekayaan budaya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Kualitas pengelolaan yang rendah tidak hanya disebabkan oleh kecilnya kapasitas fiskal, namun juga kurangnya pemahaman, apresiasi, kesadaran, dan komitmen pemerintah daerah terhadap kekayaan budaya. Pengelolaan kekayaan budaya ini juga masih belum sepenuhnya menerapkan prinsip tata pemerintahan yang baik. Sementara itu, apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam negeri masih rendah, antara lain karena keterbatasan informasi.

A.Kekuatan
            Ini akan mendapatkan suatu kemajuan akan kekuatan dari peran budaya lokal, yang akan menjadi Negara ini kokoh dan tahan dari goyahan dari pihak lain, sehingga budaya indonesia akan terjaga baik dan utuh. Disamping itu juga masyarakat Indonesia harus peduli dengan budayanya sendiri karena itu adalah salah satu faktor penting untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa.


B.Kelemahan
            Memperkokoh ketahanan budaya bangsa perlu sekali adanya gotong royong untuk mencapai suatu tujuan di negeri ini. Tapi di Negara ini banyak masyarakatnya yang sudah melupakan peninggalan budaya nenek moyang. Setelah mereka melupakan itu, disaat itu juga ada Negara lain yang mengklaim kebudayaan Negara Indonesia. Itu terjadi karena masyarakatnya tidak mempedulikan kebudayaannya, setelah kejadian itulah mereka baru menyadarinya dan sibuk untuk memperebutkan budaya mereka kembali. Kenapa setelah kejadian itu masyarakat baru mengakuinya?

C. Tantangan
            Masyarakat harus mencoba berpikir untuk massa depan bangsa ini, untuk itu perlu pengembangan nilai budaya untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa dengan tujuan untuk memperkuat jati diri bangsa (identitas nasional) dan memantapkan budaya nasional. Tujuan tersebut dicapai antara lain melalui memperkokoh ketahanan budaya nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negative dan memfasilitasi proses adopsi dan adaptasi budaya asing yang bernilai positif dan produktif.
            Disamping itu, diupayakan pula pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, dan tanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar