Senin, 04 Oktober 2010

Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama, persaingan, atau pertikaian. Interaksi juga merupakan hubungan timbal balik antara seorang individu dengan individu lainnya. Interaksi sosial juga merupakan hubungan yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang berdasarkan tata nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Interaksi social dalam masyarakat dapat berlangsung dari berbagai faktor, yaitu :
·         Imitasi
Imitasi adalah suatu proses atau tindakan dengan cara meniru atau mengikuti orang lain baik dalam sikap ataupun dalam perilaku.
·         Sugesti
Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.
·         Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain, seolah-olah diri kita menjadi dia.
·         Simpati
Simpati merupakan perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain, atau dengan kata lain kemampuan seseorang untuk merasakan seolah-olah dirinya seperti orang lain
Sehingga apa yang dialami dan derita orang lain ikut dirasakannya.


Salah satu sifat manusia ialah keinginan untuk hidup bersama manusia lainnya. Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa ada bantuan dari sesamanya. Dalam hidup bersama antara manusia dan manusia dalam suatu kelompok atau masyarakat akan terjadi “hubungan” dalam rangka memenuhi kehidupannya. Melalui hubungan tersebut manusia ingin menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginannya masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu hubungan akan berjalan dengan baik apabila terdapat hubungan timbal balik di antara keduanya. Hubungan inilah yang disebut dengan interaksi. Interaksi terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi dari individu-individu yang lain.

Interaksi membentuk suatu proses sosial dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat dalam lingkungan sosial selalu dinamis sehinnga mengalami perubahan-perubahan. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat mempengaruhi nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, dan sebagainya. Perubahan sosial dapat terjadi secara cepat atau secara lambat tergantung pada masyarakat sebagai pelaku sosial sehingga membentuk dinamika sosial budaya.

Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berlangsung dengan baik apabila dalam lingkungan tersebut terdapat proses kontak sosial antar individu dalam masyarakat baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, interaksi dapat terjadi apabila adanya komunikasi antar individu.
Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Jumlah pelakunya lebih seorang
·         Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol atau lambing
·         Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang
·         Adanya tujuan yang hendak dicapai

Interaksi sosial dalam masyarakat dapat mengakibatkan perubahan sosial dan kebudayaan. Proses perubahan dalam masyarakat terjadi akibat kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang maju, penduduk yang heterogen, dan lain-lain. Perubahan sosial mengakibatkan masyarakat menuju kea rah modernisasi yang ditunjukkan dengan pola pemikiran yang ilmiah, tingkat urbanisasi yang tinggi, serta kebijakan pemerintahan yang tertata dengan baik serta dengan adanya sistam data yang terarah.

Didalam kehidupan sehari-hari, seringkali tidak mudah untuk meletakkan garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu dikarenakan tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan dalam suatu masyarakat tanpa ada masyarakat. Hal ini mengakibatkan bahwa garis pemisah didalam kenyataan hidup antar perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk ditegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu, dapat ditemukan hubungan timbal balik sebagai sebab akibat.

Proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain :
·         Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.
·         Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya
·         Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses penyesuaian diri
·         Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat
·         Secara tipologis, perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai :
Ø  Social process
Ø  Segmentation
Ø  Structural change
Ø  Changes in group structure

Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui kearah mana perubahan tersebut itu bergerak. Secara pasti perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahan bergerak kepada sesuatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula akan tetap bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada didalam waktu yang lampau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar