Kamis, 31 Maret 2011

Blue and Yellow

And it's all in how you mix the two,
And it starts just where the light exists.
It's a feeling that you cannot miss,
And it burns a hole,
Through everyone that feels it.

Well you're never gonna find it,
If you're looking for it,
Won't come your way,yeah
Well you'll never find it,
If you're looking for it. (looking for it)

Should've done something, but I've done it enough.
By the way, your hands were shaking,
Rather waste some time with you.

And you never would have thought in the end,
How amazing it feels just to live again,
It's a feeling that you cannot miss,
And it burns a hole, through everyone that feels it.

Well you're never gonna find it,
If you're looking for it, won't come your way, yeah
Well you'll never find it, if you're looking for it. (looking for it)

Should've done something, but I've done it enough.
By the way, your hands were shaking.
Rather waste some time with you.

Should've said something, but I've said it enough.
By the way, my words were faded.
Rather waste some time with you.

(Time with you... time with you... time with you
Waste some time with you... waste some time with you...)

Should've done something, but I've done it enough.
By the way, your hands were shaking.
Rather waste my time with you.

Should've said something, but I've said it enough.
By the way, my words were faded.
Rather waste my time with you.

Should've done something, but I've done it enough.
By the way, my hands were shaking.
Rather waste some time with you.

Waste some time with you...
Waste some time with you...
Waste some time with you...
Waste some time with you...
Waste some time with you...
Waste some time with you...
Waste some time with you...

(fading)
Should've done something, but I've done it enough.
By the way, my hands were shaking.
Rather waste some time with you.

Liric by The Used

Minggu, 20 Maret 2011

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A LAPORAN AKHIR BAB 8

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
LAPORAN AKHIR

NAMA : AULIA RAHMAN
NPM : 24209963
KELAS : 2EB18
TANGGAL : SELASA, 15 MARET 2011
KP : WULAN
TUTOR : ASRI

Paraf Asisten


( )

Cara Mengerjakan Kasus Capital Budgeting Pada Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic adalah pemrograman yang berbasis GUI (Grafik User Interface). Dan kasus kali ini akan membahas laporan segmentasi. Laporan segmentasi itu sendiri bearti, laporan yang disegmen dapat disajikan untuk aktifitas pada berbagai tingkat yang berbeda pada organisasi dan dapat disajikan dalam bentuk yang berbeda.
Dan dibawah ini adalah langkah-langkah membuat form dan coding pada kasus laporan segmentasi :
Pertama-tama buka Microsoft Visual Basic pada komputer dengan cara :
Klik Start – All Program – Microsoft Visual Basic 6.0 – Ok
Setelah itu akan muncul tampilan awal Microsoft Visual Basic


Lalu langsung saja membuat form1 dan hasilnya akan seperti dibawah ini :
Form1

Setelah itu membuat codingnya untuk menghasilkan perhitungan berupa inputan dan akan menghasilkan outputnya juga dengan hasil sesuai dengan perhitungan manual pada kasus ini
Dan dibawah ini adalah output dan coding pada kasus laporan segmen yang sudah dimasukan codingnya dan hasil inputan yang akan keluar berupa output yang sudah disesuaikan dengan perhitungan manualnya



Kasus Bab VIII
Capital Budgeting




Dibawah ini seluruh coding pada form1 :
Private Sub Command1_Click()
End
End Sub
Private Sub MaskEdBox32_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox34 = 1 / (1.18) ^ 0
MaskEdBox35 = MaskEdBox10
MaskEdBox36 = MaskEdBox11
MaskEdBox37 = MaskEdBox12
MaskEdBox38 = MaskEdBox13
MaskEdBox39 = MaskEdBox14
MaskEdBox40 = MaskEdBox15
MaskEdBox42 = Val(MaskEdBox26) * MaskEdBox34
MaskEdBox43 = Val(MaskEdBox27) * MaskEdBox35
MaskEdBox44 = Val(MaskEdBox28) * MaskEdBox36
MaskEdBox45 = Val(MaskEdBox29) * MaskEdBox37
MaskEdBox46 = Val(MaskEdBox30) * MaskEdBox38
MaskEdBox47 = Val(MaskEdBox31) * MaskEdBox39
MaskEdBox48 = Val(MaskEdBox32) * MaskEdBox40
MaskEdBox50 = Val(MaskEdBox42) + Val(MaskEdBox43) + Val(MaskEdBox44) + Val(MaskEdBox45) + Val(MaskEdBox46) + Val(MaskEdBox47) + Val(MaskEdBox48)
MaskEdBox51 = Val(MaskEdBox17) - Val(MaskEdBox42)
MaskEdBox52 = Val(MaskEdBox18) - Val(MaskEdBox43)
MaskEdBox53 = Val(MaskEdBox19) - Val(MaskEdBox44)
MaskEdBox54 = Val(MaskEdBox20) - Val(MaskEdBox45)
MaskEdBox55 = Val(MaskEdBox21) - Val(MaskEdBox46)
MaskEdBox56 = Val(MaskEdBox22) - Val(MaskEdBox47)
MaskEdBox57 = Val(MaskEdBox23) - Val(MaskEdBox48)
MaskEdBox58 = Val(MaskEdBox24) - Val(MaskEdBox49)
MaskEdBox59 = Val(MaskEdBox51) + Val(MaskEdBox52) + Val(MaskEdBox53) + Val(MaskEdBox54) + Val(MaskEdBox55) + Val(MaskEdBox56) + Val(MaskEdBox57) + Val(MaskEdBox58)
End Sub
Private Sub MaskEdBox8_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox10 = 1 / (1.18) ^ 1
MaskEdBox11 = 1 / (1.18) ^ 2
MaskEdBox12 = 1 / (1.18) ^ 3
MaskEdBox13 = 1 / (1.18) ^ 4
MaskEdBox14 = 1 / (1.18) ^ 5
MaskEdBox15 = 1 / (1.18) ^ 6
MaskEdBox16 = MaskEdBox15
MaskEdBox18 = Val(MaskEdBox2) * MaskEdBox10
MaskEdBox19 = Val(MaskEdBox3) * MaskEdBox11
MaskEdBox20 = Val(MaskEdBox4) * MaskEdBox12
MaskEdBox21 = Val(MaskEdBox5) * MaskEdBox13
MaskEdBox22 = Val(MaskEdBox6) * MaskEdBox14
MaskEdBox23 = Val(MaskEdBox7) * MaskEdBox15
MaskEdBox24 = Val(MaskEdBox8) * MaskEdBox16
MaskEdBox25 = Val(MaskEdBox18) + Val(MaskEdBox19) + Val(MaskEdBox20) + Val(MaskEdBox21) + Val(MaskEdBox22) + Val(MaskEdBox23) + Val(MaskEdBox24)
End Sub

Kamis, 17 Maret 2011

Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Pendahuluan
Sejarah Indonesia dalam kurun waktu yang panjang sebagai negara jajahan bangsa asing karena alasan ekonomi bahwa Indonesia merupakan sumber hasil bumi yang sangat penting bagi dunia juga mempelihatkan bahwa masalah ekonomi adalah masalah yang penting bagi suatu negara. Dan kita dapat melihat bahwa persoalan-persoalan ekonomi selalu muncul dari penggunaan sumberdaya yang langka untuk memuaskan keinginan manusia yang tak terbatas dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya. Akibat kelangkaan, maka terjadi perebutan untuk menguasai sumberdaya yang langka tersebut. Perebutan menjadi penguasa atas sumber daya yang langka bisa menimbulkan persengketaan antar pelaku ekonomi bahkan bisa memicu perang baik antar daerah maupun antar negara. Permasalahan ekonomi ini perlu diatur agar pemanfaatan sumber daya yang terbatas dapat berjalan dengan baik dengan prinsip – prinsip keadilan. Hukum ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengatasi berbagi persoalan tersebut.

Kaidah/Norma
Dalam kehidupan bermasyarakat setiap subjek hukum, yakni orang maupun badan hukum selalu berhadapan dengan berbagai aturan atau norma, baik yang bersifat formal maupun non formal. Norma adalah Norma aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi dan lain-lain.

Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu :
1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Kebiasaan (Habit)
5. Norma Hukum

Penjelasan dan Pengertian Masing-Masing Jenis/Macam Norma Yang Berlaku Dalam Masyarakat :
1. Norma Agama adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.
2. Norma Kesusilaan. Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilan.
3. Norma Kesopanan adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyrakat. Cara berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.
4. Norma Kebiasaan. Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan acara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.
5. Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.
Definisi dan Tujuan Hukum
Menurut para ahli :
1. Utrecht
Hukum ialah himpunan peraturan (baik berupa perintah ataupun larangannya) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.
2. Wiryono Kusumo
Menurut wiryono kusumo hukum ialah keseluruhan peraturan baik yang tertulis ataupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib di dalam masyarakat dan terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan sangsi.
3. Van Kan
Menurut Van Kan hukum ialah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat.

Pengertian Ekonomi
Ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (seperti hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan), pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagai berikut yan berharga, tata kehidupan perekonomian (suatu negara), dan urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara).

Hukum Ekonomi
Hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Hukum berfungsi untuk mengatur dan membatasi kegiatan ekonomi dengan harapan pembangunan perekonomian tidak mengabaikan hak-hak dan kepentingan masyarakat. Sunaryati Hartono mengatakan bahwa hukum ekonomi adalah penjabaran ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial sehingga hukum tersebut mempunyai dua aspek berikut.
1. Aspek pengaturan usaha – usaha pembangunan ekonomi.
2. Aspek pengaturan usaha – usaha pembangunan hasil dan pembangunan ekonomi secara merata di seluruh lapisan masyarakat.
Hukum ekonomi Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Hukum Ekonomi Pembangunan Hukum ekonomi pembangunan adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara – cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.
b. Hukum Ekonomi Sosial Hukum ekonomi sosial adalah yang menyangkut peraturan pemikiran hukum mengenai cara – cara pembegian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam HAM manusia Indonesia.
Namun ruang lingkup hukum ekonomi tidak dapat diaplikasikan sebagai satu bagian dari salah satu cabang ilmu hukum, melainkan merupakan kajian secara interdisipliner dan multidimensional.
Atas dasar itu, hukum ekonomi menjadi tersebar dalam pelbagai peraturan undang-undang yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945. Sementara itu, hukum ekonomi menganut azas, sebagi berikut :
1. Azas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan TME.
2. Azas manfaat.
3. Azas demokrasi pancasila.
4. Azas adil dan merata.
5. Azas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan.
6. Azas hukum.
7. Azas kemandirian.
8. Azas Keuangan.
9. Azas ilmu pengetahuan.
10. Azas kebersamaan, kekeluargaan, keseimbangan, dan kesinambungan dalam kemakmuran rakyat.
11. Azas pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
12. Azas kemandirian yang berwawasan kenegaraan.
Dengan demikian, dalam era globalisasi membuat dunia menjadi satu sehingga batas-batas Negara dalam pengertian ekonomi dan hukum menjadi kabur. Oleh karena itu, pertimbangan tentang apa yang berkembang secara internasional menjadi begitu penting untuk dijadikan dasar – dasar hukum ekonomi.
Contoh Kasus
Kasus sengketa tanah pada beberapa daerah di Indonesia. Karena tanah itu merupakan sumber daya alam yang memiliki nilai yang tinggi. Tanah mempunyai peranan yang besar dalam dinamika pembangunan, maka didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat .Ketentuan mengenai tanah juga dapat kita lihat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria atau yang biasa kita sebut dengan UUPA. Timbulnya sengketa hukum yang bermula dari pengaduan sesuatu pihak (orang/badan) yang berisi keberatan-keberatan dan tuntutan hak atas tanah, baik terhadap status tanah, prioritas, maupun kepemilikannya dengan harapan dapat memperoleh penyelesaian secara administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mencuatnya kasus-kasus sengketa tanah di Indonesia beberapa waktu terakhir seakan kembali menegaskan kenyataan bahwa selama 62 tahun Indonesia merdeka, negara masih belum bisa memberikan jaminan hak atas tanah kepada rakyatnya. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria (UU PA) baru sebatas menandai dimulainya era baru kepemilikan tanah yang awalnya bersifat komunal berkembang menjadi kepemilikan individual.

Minggu, 06 Maret 2011

Laporan Akhir LABALA (bab4)

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
LAPORAN AKHIR

NAMA : AULIA RAHMAN
NPM : 24209963
KELAS : 2EB18
TANGGAL : SELASA, 01 MARET 2011
KP : WULAN
TUTOR : ASRI

Paraf Asisten


( )

Cara Mengerjakan Kasus Laporan Segmentasi Pada Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic adalah pemrograman yang berbasis GUI (Grafik User Interface). Dan kasus kali ini akan membahas laporan segmentasi. Laporan segmentasi itu sendiri bearti, laporan yang disegmen dapat disajikan untuk aktifitas pada berbagai tingkat yang berbeda pada organisasi dan dapat disajikan dalam bentuk yang berbeda.
Dan dibawah ini adalah langkah-langkah membuat form dan coding pada kasus laporan segmentasi :
Pertama-tama buka Microsoft Visual Basic pada komputer dengan cara :
Klik Start – All Program – Microsoft Visual Basic 6.0 – Ok
Setelah itu akan muncul tampilan awal Microsoft Visual Basic


Lalu langsung saja membuat form1 dan form2 dan hasilnya akan seperti dibawah ini :
Form1


Form2


Setelah itu membuat codingnya untuk menghasilkan perhitungan berupa inputan dan akan menghasilkan outputnya juga dengan hasil sesuai dengan perhitungan manual pada kasus ini
Dan dibawah ini adalah output dan coding pada kasus laporan segmen yang sudah dimasukan codingnya dan hasil inputan yang akan keluar berupa output yang sudah disesuaikan dengan perhitungan manualnya


Kasus Bab 4
Laporan Segmen

Form1 yang sudah di input dengan coding tertentu dan menghasilkan output seperti dibawah ini :


Coding-coding yang sudah diketikkan pada Visual Basic :


Dibawah ini seluruh coding pada form1 :
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
Form1.Hide
End Sub
Private Sub Command2_Click()
MaskEdBox1.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox2_LostFocus()
MaskEdBox3 = Val(MaskEdBox1) + Val(MaskEdBox2)
MaskEdBox4.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox5_LostFocus()
MaskEdBox6 = Val(MaskEdBox4) + Val(MaskEdBox5)
MaskEdBox8 = Val(MaskEdBox2) + Val(MaskEdBox5)
MaskEdBox10.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_LostFocus()
MaskEdBox12 = Val(MaskEdBox10) + Val(MaskEdBox11)
MaskEdBox13.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox4_LostFocus()
MaskEdBox7 = Val(MaskEdBox1) + Val(MaskEdBox4)
End Sub
Private Sub MaskEdBox6_LostFocus()
MaskEdBox9 = Val(MaskEdBox3) + Val(MaskEdBox6)
End Sub
Private Sub MaskEdBox13_LostFocus()
MaskEdBox16 = Val(MaskEdBox10) + Val(MaskEdBox13)
End Sub
Private Sub MaskEdBox14_LostFocus()
MaskEdBox15 = Val(MaskEdBox13) + Val(MaskEdBox14)
MaskEdBox17 = Val(MaskEdBox11) + Val(MaskEdBox14)
MaskEdBox22.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox15_LostFocus()
MaskEdBox18 = Val(MaskEdBox12) + Val(MaskEdBox15)
MaskEdBox19 = Val(MaskEdBox7) - Val(MaskEdBox16)
MaskEdBox20 = Val(MaskEdBox8) - Val(MaskEdBox17)
MaskEdBox21 = Val(MaskEdBox9) - Val(MaskEdBox18)
End Sub
Private Sub MaskEdBox23_LostFocus()
MaskEdBox24 = Val(MaskEdBox22) + Val(MaskEdBox23)
MaskEdBox25.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox25_LostFocus()
MaskEdBox28 = Val(MaskEdBox19) - Val(MaskEdBox22) - Val(MaskEdBox25)
End Sub
Private Sub MaskEdBox26_LostFocus()
MaskEdBox27 = Val(MaskEdBox25) + Val(MaskEdBox26)
MaskEdBox29 = Val(MaskEdBox20) - Val(MaskEdBox23) - Val(MaskEdBox26)
MaskEdBox31.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox27_LostFocus()
MaskEdBox30 = Val(MaskEdBox21) - Val(MaskEdBox24) - Val(MaskEdBox27)
End Sub
Private Sub MaskEdBox32_LostFocus()
MaskEdBox33 = Val(MaskEdBox30) - Val(MaskEdBox31) - Val(MaskEdBox32)
End Sub

Form2 yang sudah di input dengan coding tertentu dan menghasilkan output seperti dibawah ini :


Coding-coding yang sudah diketikkan pada Visual Basic :


Dibawah ini seluruh coding pada form1 :
Private Sub Command1_Click()
Form1.Show
Form2.Hide
End Sub
Private Sub Command2_Click()
End
End Sub
Private Sub Form_Load()
MaskEdBox1 = Form1.MaskEdBox3
MaskEdBox2 = Form1.MaskEdBox6
MaskEdBox3 = Val(MaskEdBox1) + Val(MaskEdBox2)
MaskEdBox4 = Form1.MaskEdBox12
MaskEdBox5 = Form1.MaskEdBox15
MaskEdBox6 = Val(MaskEdBox4) + Val(MaskEdBox5)
MaskEdBox7 = Val(MaskEdBox1) - Val(MaskEdBox4)
MaskEdBox8 = Val(MaskEdBox2) - Val(MaskEdBox5)
MaskEdBox9 = Val(MaskEdBox3) - Val(MaskEdBox6)
End Sub
Private Sub MaskEdBox11_LostFocus()
MaskEdBox12 = Val(MaskEdBox10) + Val(MaskEdBox11)
MaskEdBox13.SetFocus
End Sub
Private Sub MaskEdBox14_LostFocus()
MaskEdBox15 = Val(MaskEdBox13) + Val(MaskEdBox14)
MaskEdBox16 = Val(MaskEdBox7) - Val(MaskEdBox10) - Val(MaskEdBox13)
MaskEdBox17 = Val(MaskEdBox8) - Val(MaskEdBox11) - Val(MaskEdBox14)
MaskEdBox18 = Val(MaskEdBox9) - Val(MaskEdBox12) - Val(MaskEdBox15)
MaskEdBox19 = Form1.MaskEdBox24
MaskEdBox20 = Form1.MaskEdBox27
MaskEdBox21 = Val(MaskEdBox18) - Val(MaskEdBox19) - Val(MaskEdBox20)
MaskEdBox21.SetFocus
End Sub

Laporan Akhir LABALA (bab2)

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
LAPORAN AKHIR

NAMA : AULIA RAHMAN
NPM : 24209963
KELAS : 2EB18
TANGGAL : SELASA, 22 FEBRUARI 2011
KP : WULAN
TUTOR : ASRI

Paraf Asisten


( )

Cara Mengerjakan Kasus Pada Visual Basic Dan Perhitungan Dengan Menggunakan Coding

Microsoft Visual Basic adalah pemrograman yang berbasis GUI (Grafik User Interface). Dana dibawah ini adalah langkah-langkahnya cara membuat form akuntansi manajemen pada visual basic dan perhitungan dengan menggunakan coding :
 Pertama-tama buka Microsoft Visual Basic pada komputer dengan cara :
Klik Start – All Program - Microsoft Visual Basic 6.0 – Ok
 Setelah itu akan muncul halaman Microsoft Visual Basic

 Lalu klik open pada tampilan New Project dan setelah itu menampilkan icon maskedbox pada kolom general dengan langkah-langkah :
 Klik kanan pada icon ole pada kolom general yang ada pada sebelah kiri halaman Microsoft Visual Basic
 Klik components

 Pada components terlihat beberapa pilihan pada menu controls lalu klik atau pilih Microsoft Masked Edit Control 6.0 lalu ok dan akan muncul icon dua tanda pagar dengan garis vertikal pada menu general
 Sebelum mengerjakan kasus bab 2 buat dulu form yang sesuai pada kasus ini



 Setelah membuat form 1 dan form 2 lalu membuat codingnya dan menginput data-data nya dan berikut kasusnya

Kasus Bab 2
Penentuan HPP Dengan Metode Activity Based Costing

Form1 :



Coding :
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
Form1.Hide

End Sub

Private Sub MaskEdBox22_LostFocus()
MaskEdBox29 = Val(MaskEdBox1) + Val(MaskEdBox8) + Val(MaskEdBox15) + Val(MaskEdBox22)

End Sub

Private Sub MaskEdBox23_LostFocus()
MaskEdBox30 = Val(MaskEdBox2) + Val(MaskEdBox9) + Val(MaskEdBox16) + Val(MaskEdBox23)

End Sub

Private Sub MaskEdBox24_LostFocus()
MaskEdBox31 = Val(MaskEdBox3) + Val(MaskEdBox10) + Val(MaskEdBox17) + Val(MaskEdBox24)

End Sub

Private Sub MaskEdBox25_LostFocus()
MaskEdBox32 = Val(MaskEdBox4) + Val(MaskEdBox11) + Val(MaskEdBox18) + Val(MaskEdBox25)

End Sub

Private Sub MaskEdBox26_LostFocus()
MaskEdBox33 = Val(MaskEdBox5) + Val(MaskEdBox12) + Val(MaskEdBox19) + Val(MaskEdBox26)

End Sub

Private Sub MaskEdBox27_LostFocus()
MaskEdBox34 = Val(MaskEdBox6) + Val(MaskEdBox13) + Val(MaskEdBox20) + Val(MaskEdBox27)

End Sub

Private Sub MaskEdBox28_LostFocus()
MaskEdBox35 = Val(MaskEdBox7) + Val(MaskEdBox14) + Val(MaskEdBox21) + Val(MaskEdBox28)
End Sub

Form2 :



Coding :
Private Sub Command1_Click()
Form1.Show
Form2.Hide
End Sub

Private Sub Command2_Click()
End
End Sub

Private Sub MaskEdBox1_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox1 = Form1.MaskEdBox2
MaskEdBox2 = 600 * Val(Form1.MaskEdBox7)
MaskEdBox3 = Val(MaskEdBox1) + Val(MaskEdBox2)
MaskEdBox4 = 175.91 * Val(Form1.MaskEdBox5)
MaskEdBox5 = Val(MaskEdBox3) + Val(MaskEdBox4)
MaskEdBox6 = Form1.MaskEdBox1
MaskEdBox7 = Val(MaskEdBox5) / Val(MaskEdBox6)
End Sub

Private Sub MaskEdBox15_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox15 = Form1.MaskEdBox16
MaskEdBox16 = 600 * Val(Form1.MaskEdBox21)
MaskEdBox17 = Val(MaskEdBox15) + Val(MaskEdBox16)
MaskEdBox18 = 175.91 * Val(Form1.MaskEdBox19)
MaskEdBox19 = Val(MaskEdBox17) + Val(MaskEdBox18)
MaskEdBox20 = Form1.MaskEdBox15
MaskEdBox21 = Val(MaskEdBox19) / Val(MaskEdBox20)

End Sub

Private Sub MaskEdBox22_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox22 = Form1.MaskEdBox23
MaskEdBox23 = 600 * Val(Form1.MaskEdBox28)
MaskEdBox24 = Val(MaskEdBox22) + Val(MaskEdBox23)
MaskEdBox25 = 175.91 * Val(Form1.MaskEdBox26)
MaskEdBox26 = Val(MaskEdBox24) + Val(MaskEdBox25)
MaskEdBox27 = Form1.MaskEdBox22
MaskEdBox28 = Val(MaskEdBox26) / Val(MaskEdBox27)
End Sub

Private Sub MaskEdBox29_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox29 = MaskEdBox3
MaskEdBox30 = 150 * Val(Form1.MaskEdBox3)
MaskEdBox31 = 15 * Val(Form1.MaskEdBox4)
MaskEdBox32 = 30 * Val(Form1.MaskEdBox5)
MaskEdBox33 = 700 * Val(Form1.MaskEdBox6)
MaskEdBox34 = Val(MaskEdBox29) + Val(MaskEdBox30) + Val(MaskEdBox31) + Val(MaskEdBox32) + Val(MaskEdBox33)
MaskEdBox35 = MaskEdBox6
MaskEdBox36 = Val(MaskEdBox34) / Val(MaskEdBox35)
End Sub

Private Sub MaskEdBox37_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox37 = MaskEdBox10
MaskEdBox38 = 150 * Val(Form1.MaskEdBox10)
MaskEdBox39 = 15 * Val(Form1.MaskEdBox11)
MaskEdBox40 = 30 * Val(Form1.MaskEdBox12)
MaskEdBox41 = 700 * Val(Form1.MaskEdBox13)
MaskEdBox42 = Val(MaskEdBox37) + Val(MaskEdBox38) + Val(MaskEdBox39) + Val(MaskEdBox40) + Val(MaskEdBox41)
MaskEdBox43 = MaskEdBox13
MaskEdBox44 = Val(MaskEdBox42) / Val(MaskEdBox43)

End Sub

Private Sub MaskEdBox45_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox45 = MaskEdBox17
MaskEdBox46 = 150 * Val(Form1.MaskEdBox17)
MaskEdBox47 = 15 * Val(Form1.MaskEdBox18)
MaskEdBox48 = 30 * Val(Form1.MaskEdBox19)
MaskEdBox49 = 700 * Val(Form1.MaskEdBox20)
MaskEdBox50 = Val(MaskEdBox45) + Val(MaskEdBox46) + Val(MaskEdBox47) + Val(MaskEdBox48) + Val(MaskEdBox49)
MaskEdBox51 = MaskEdBox20
MaskEdBox52 = Val(MaskEdBox50) / Val(MaskEdBox51)

End Sub

Private Sub MaskEdBox53_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox53 = MaskEdBox24
MaskEdBox54 = 150 * Val(Form1.MaskEdBox24)
MaskEdBox55 = 15 * Val(Form1.MaskEdBox25)
MaskEdBox56 = 30 * Val(Form1.MaskEdBox26)
MaskEdBox57 = 700 * Val(Form1.MaskEdBox27)
MaskEdBox58 = Val(MaskEdBox53) + Val(MaskEdBox54) + Val(MaskEdBox55) + Val(MaskEdBox56) + Val(MaskEdBox57)
MaskEdBox59 = MaskEdBox27
MaskEdBox60 = Val(MaskEdBox58) / Val(MaskEdBox59)

End Sub

Private Sub MaskEdBox61_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox61 = MaskEdBox7
MaskEdBox62 = MaskEdBox36
MaskEdBox63 = Val(MaskEdBox36) - Val(MaskEdBox7) / Val(MaskEdBox36) * 100
End Sub

Private Sub MaskEdBox64_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox64 = MaskEdBox14
MaskEdBox65 = MaskEdBox44
MaskEdBox66 = Val(MaskEdBox44) - Val(MaskEdBox14) / Val(MaskEdBox44) * 100

End Sub

Private Sub MaskEdBox67_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox67 = MaskEdBox21
MaskEdBox68 = MaskEdBox52
MaskEdBox69 = Val(MaskEdBox52) - Val(MaskEdBox21) / Val(MaskEdBox52) * 100

End Sub

Private Sub MaskEdBox70_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox70 = MaskEdBox28
MaskEdBox71 = MaskEdBox60
MaskEdBox72 = Val(MaskEdBox60) - Val(MaskEdBox28) / Val(MaskEdBox60) * 100

End Sub

Private Sub MaskEdBox8_LostFocus()
On Error Resume Next
MaskEdBox8 = Form1.MaskEdBox9
MaskEdBox9 = 600 * Val(Form1.MaskEdBox14)
MaskEdBox10 = Val(MaskEdBox8) + Val(MaskEdBox9)
MaskEdBox11 = 175.91 * Val(Form1.MaskEdBox12)
MaskEdBox12 = Val(MaskEdBox10) + Val(MaskEdBox11)
MaskEdBox13 = Form1.MaskEdBox8
MaskEdBox14 = Val(MaskEdBox12) / Val(MaskEdBox13)

End Sub

Tragedi Tanjung Priok, Jakarta, 1984

Senin, 10 September 1984. Seorang oknum ABRI beragama Katholik, Sersan Satu Hermanu, mendatangi mushala As-Sa'adah untuk menyita pamflet berbau 'SARA'. Namun tindakan Sersan Hermanu sangat menyinggung perasaan ummat Islam. Ia masuk ke dalam masjid tanpa melepas sepatu, menyiram dinding mushala dengan air got, bahkan menginjak Al-Qur'an. Warga marah dan motor motor Hermanu dibakar. Buntutnya, empat orang pengurus mushala diciduk Kodim. Upaya persuasif yang dilakukan ulama tidak mendapat respon dari aparat. Malah mereka memprovokasi dengan mempertontonkan salah seorang ikhwan yang ditahan itu, dengan tubuh penuh luka akibat siksaan.
Rabu. 12 September 1984. Mubaligh Abdul Qodir Djaelani membuat pernyataan yang menentang azas tunggal Pancasila. Malamnya, di Jalan Sindang, Tanjung Priok, diadakan tabligh. Ribuan orang berkumpul dengan semangat membara, disemangati khotbah dari Amir Biki, Syarifin Maloko, Yayan Hendrayana, dll. Tuntutan agar aparat melepas empat orang yang ditahan terdengar semakin keras. Amir Biki dalam khotbahnya berkata dengan suara bergetar, "Saya beritahu Kodim, bebaskan keempat orang yang ditahan itu sebelum jam sebelas malam. Jika tidak, saya takut akan terjadi banjir darah di Priok ini". Mubaligh lain, Ustdaz Yayan, bertanya pada jamaah, "Man anshori ilallah? Siapa sanggup menolong agama Allah ?" Dijawab oleh massa, "Nahnu Anshorullah ! Kami siap menolong agama Allah !" Sampai jam sebelas malam tidak ada jawaban dari Kodim, malah tank dan pasukan didatangkan ke kawasan Priok. Akhirnya, lepas jam sebelas malam, massa mulai bergerak menuju markas Kodim. Ada yang membawa senjata tajam dan bahan bakar. Tetapi sebagian besar hanyalah berbekal asma' Allah dan Al-Qur'an. Amir Biki berpesan, "Yang merusak bukan teman kita !"
Di Jalan Yos Sudarso massa dan tentara berhadapan. Tidak terlihat polisi satupun, padahal seharusnya mereka yang terlebih dahulu menangani (dikemudian hari diketahui, para polisi ternyata dilarang keluar dari markasnya oleh tentara). Massa sama sekali tidak beringas. Sebagian besar malah hanya duduk di jalan dan bertakbir. Tiba-tiba terdengar aba-aba mundur dari komandan tentara. Mereka mundur dua langkah, lalu ... astaghfirullah ! Tanpa peringatan terlebih dahulu, tentara mulai menembaki jamaah dan bergerak maju. Gelegar senapan terdengar bersahut-sahutan memecah kesunyian malam. Aliran listrik yang sudah dipadamkan sebelumnya membuat kilatan api dari moncong-moncong senjata terlihat mengerikan. Satu demi satu para syuhada tersungkur dengan darah membasahi bumi. Kemudian, datang konvoi truk militer dari arah pelabuhan, menerjang dan melindas massa yang tiarap di jalan. Dari atas truk, orang-orang berseragam hijau tanpa nurani gencar menembaki. Tentara bahkan masuk ke perkampungan dan menembak dengan membabi-buta. Tanjung Priok banjir darah.
Pemerintah dalam laporan resminya yang diwakili Panglima ABRI, Jenderal L. B. Moerdani, menyebutkan bahwa korban tewas 'hanya' 18 orang dan luka-luka 53 orang. Namun dari hasil investigasi tim pencari fakta, SONTAK (SOlidaritas Nasional untuk peristiwa TAnjung prioK), diperkirakan sekitar 400 orang tewas, belum terhirung yang luka-luka dan cacat. Sampai dua tahun setelah peristiwa pembantaian itu, suasana Tanjung Priok begitu mencekam. Siapapun yang menanyakan peristiwa 12 September, menanyakan anak atau kerabatnya yang hilang, akan berurusan dengan aparat.
Sebenarnya sejak beberapa bulan sebelum tragedi, suasana Tanjung Priok memang terasa panas. Tokoh-tokoh Islam menduga keras bahwa suasana panas itu memang sengaja direkayasa oleh oknum-oknum tertentu dipemerintahan yang memusuhi Islam. Terlebih lagi bila melihat yang menjadi Panglima ABRI saat itu, Jenderal Leonardus Benny Moerdani, adalah seorang Katholik yang sudah dikenal permusuhannya terhadap Islam. Suasana rekayasa ini terutama sekali dirasakan oleh ulama-ulama di luar tanjung Priok. Sebab, di kawasan lain kota Jakarta sensor bagi para mubaligh sangat ketat. Namun entah kenapa, di Tanjung Priok yang merupakan basis Islam itu para mubaligh dapat bebas berbicara bahkan mengkritik pemerintah, sampai menolak azas tunggal Pancasila. Adanya rekayasa dan provokasi untuk memancing ummat Islam dapat diketahui dari beberapa peristiwa lain sebelum itu, misalnya dari pembangunan bioskop Tugu yang banyak memutar film maksiat diseberang Masjid Al-Hidayah. Tokoh senior seperti M. Natsir dan Syafrudin Prawiranegara sebenarnya telah melarang ulama untuk datang ke Tanjung Priok agar tidak masuk ke dalam perangkap. Namun seruan ini rupanya tidak sampai kepada para mubaligh Priok. Dari cerita Syarifin Maloko, ketua SONTAK dan mubaligh yang terlibat langsung peristiwa 12 September, ia baru mendengar adanya larangan tersebut setelah berada di dalam penjara. Rekayasa dan pancingan ini tujuannya tak lain untuk memojokkan Islam dan ummatnya di Indonesia.

Diringkas dan diedit ulang dari Majalah Sabili dan Tabloid Hikmah