Senin, 08 April 2013

Akuntansi Internasional

PENDAHULUAN

Akuntansi Sebuah Bahasa Bisnis
Akuntansi merupakan alat informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Oleh karena itu, akuntansi disebut bahasa bisnis. Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi.

Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
            Transaksi dan data keuangan yang merupakan masukan (input) dalam sistem akuntansi masih relatif sederhana. Pada saat itu pemakai laporan keuangan mempunyai akses yang besar terhadap catatan akuntansi. Sehingga manajemen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya, sedangkan pemakai eksternalnya menggunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajemen.

Perkembangan Praktik Akuntansi
            Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut.

Diversitas Akuntansi
            Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi dilihat dari aspek  pengukuran asset, kewajiban, dan aspek penentuan modal dan laba periodik :
Ø  Pengukuran aset dan kewajiban
Ø  Penentuan modal dan laba periodik

Peran Akuntansi
Peran akuntansi berbeda antar anegara, perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan dimasing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut.


Koporasi Multinasional dan Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasional
            Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang piutang alam valuta asing (valas), sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah koporasi multinasional (MNC, multinational corporation).

Pengertian Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Ada 2 tipe akuntansi, yaitu :
Ø  Akuntansi Keuangan
Bertujuan untuk memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Ø  Akuntansi Manajemen
Untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen, yang merupakan pihak internal perusahaan didalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan.


4.3.    DORONGAN TERHADAP KONVERGENSI AKUNTANSI
Pada awalnya, dilaksanakannya konvergensi akuntansi dipelopori oleh badan-badan politik dan organisasi-organisasi akuntansi professional. Dorongan konvergensi berasal dari penyusun dan kelompok-kelompok pengguna laporan keuangan.
Perbedaan dalam laporan keuangan juga mempengaruhi upaya perusahaan multinasional dalam mengalirkan investasinya dan ini mengarahkan para penyusun laporan keuangan untuk mendukung upaya konvergensi. Perusahaan multinasional juga memperoleh benefit tambahan dari konvergensi seperti misalnya penghematan biaya penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kemudahan dalam memonitor anak cabang diluar negeri, laporan akuntansi manajerial yang lebih berarti dan metode evaluasi kinerja yang lebih relevan.
Para kritikus menyatakan, bahwa tingginya biaya pelaporan keuangan dan ketaatan regulatori yang lain yang dikenakan kepada perusahaan-perusahaan asing meyebabkan mereka pergi. Aspek lain dari peningkatan listing lintas negara yang dramatis adalah banyaknya bursa efek yang mengincar perusahaan asing untuk meningkatkan listing dan volume transaksi sekuritas pada pasar mereka.
Terdapat bukti yang menyatakan bahwa perbedaan akuntansi mempunyai akibat bertambahnya biaya bagi perusahaan yang berupaya untuk listing diluar negeri, maka tidak mengherankan bahwa bursa efek dan para partisipan industry sekuritas lainnya memberikan dukungan kuat dalam mereduksi perbedaan persyaratan (standar akuntansi) pelaporan keuangan secara global.
Persepsi maupun realitas konsekuensi ekonomi bagi berbagai kelompok yang telah diuraikan tersebut telah mengakibatkan timbulnya tekanan yang signifikan bagi para penyusun standar dan komisi sekuritas  diseluruh dunia untuk mempercepat proses penyusunan pengungkapan (disklosur) dan standar akuntansi konvergensian.


DAFTAR PUSTAKA

Sunardi dan Danang Sunyoto. 2011. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : Amara Books.


AULIA RAHMAN / 24209963 / 4EB18

Kamis, 21 Maret 2013

Open Recruitment Lab. Manajemen Menengah T.A. 2012/2013


come and join us guys
became assistant and programmer at middle management laboratory :)
more info follow : @Mamen1920
thanks :)

Rabu, 09 Januari 2013

Tugas Akhir Softskill Etika Profesi Akuntansi

1.   Bagaimanakah budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis?
Pada dasarnya budaya organisasi itu bisa mempengaruhi perilaku etis dari adanya beberapa faktor dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi budaya organisasi terhadap perilaku etis seseorang. Dan berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi  budaya organisasi terhadap perilaku etis seseorang, yaitu :
a.    Individu
Faktor individu ini sangat mempengaruhi pada dasar pembentukan perilaku etis seseorang dimana tingkat pengetahuan, nilai-nilai moral yang tertanam pada diri, sikap dan perilaku dari pribadi seseorang yang akan membentuk suatu cara hidup yang berkembang dalam kegiatan berkelompok yang akan terbentuk nantinya dalam suatu organisasi. Jadi faktor individu adalah bagian dasar yang sangat berpengaruh dalam pembentukkan perilaku etis seseorang.
b.   Sosial
Faktor sosial ini juga membuat pembentukan pada perilaku etis seseorang dimana budaya organisasi muncul dari adanya perkumpulan sosial yang membentuk norma budaya, keputusan, tindakan dan perilaku rekan kerja, serta nilai moral dan sikap kelompok yang saling berinteraksi. Jadi faktor sosial merupakan juga bagian dasar setelah faktor individu yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku etis seseorang dari budaya organisasi yang sudah ada sejak dahulu.
Maka bisa diambil kesimpulan bahwa budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis itu melalui faktor individu dan faktor sosial dimana dari kedua faktor tersebut sangat berperan penting dalam pembentukan sikap perilaku seseorang dalam berorganisasi sehingga dapat dijadikan budaya organisasi.

2.    Apa yang menentukan tingkatan intensitas masalah etika?
Ada 4 tingkatan intensitas mengenai etika, yaitu :
a.   Etika atau moral pribadi yaitu yang memberikan teguran tentang baik atau buruk, yang sangat tergantung kepada beberapa faktor antara lain pengaruh orang tua, keyakinan agama, budaya, adat istiadat, dan pengalaman masa lalu.
b. Etika profesi, yaitu serangkaian norma atau aturan yang menuntun perilaku kalangan profesi tertentu.
c.    Etika organisasi yaitu serangkaian aturan dan norma yang bersifat formal dan tidak formal yang menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan.
d.  Etika sosial, yaitu norma-norma yang menuntun perilaku dan tindakan anggota masyarakat agar keutuhan kelompok dan anggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.

3.     Faktor apakah yang mempengaruhi etika secara internasional?
a.       Kejujuran
b.      Integritas
c.       Objektivitas
d.      Perilaku Profesional
e.       Tanggung Jawab

4.   Berikan beberapa contoh skandal etika dibidang akuntansi (Accounting Scandal) dalam kurun waktu 2005 – 2012?
Kasus 1
Kredit Macet Rp 52 Miliar Perusahaan Raden Motor, Akuntan Publik Diduga Terlibat Pada Tahun 2009
Berdasarkan referensi yang saya baca di kompas.com bahwa seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya.
Pada kasus ini adanya kegiatan praktek manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh seorang akuntan publik, dimana seharusnya seorang akuntan melakukan tugasnya sesuai kode etik yang sudah ditetapkan oleh undang-undang yang sudah berlaku. Pada tugasnya ada empat kegiatan data laporan keuangan tersebut tidak disebutkan apa saja akan tetapi hal itu tentu saja membuat terjadinya kecurangan untuk mandapatkan kredit dari bank tersebut untuk lancarnya proses pencairan kredit padahal dari data yang seharusnya disebutkan atau disajikan belum tentu mendapat penerimaan kredit sehinnga timbul untuk memanipulasi pada data laporan keuangan perusahaan Raden Motor.

Kasus 2
PT. Kereta Api yang Mengalami Praktek Akuntansi dalam Memanipulasi Laporan Keuangan
Berdasarkan referensi yang saya baca di antaranews.com bahwa adanya praktek akuntansi yang melanggar kode etik dimana dalam penyajian laporan keuangan tersebut dimanipulasi oleh seorang yang mengerti akuntansi, yang seharusnya perusahaan mengalami rugi tapi malah mengalami keuntungan. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2005 dimana praktek tersebut terjadi dan yang seharusnya pada tahun 2006 mengadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tapi dipending akibat terjadinya kasus ini. Adanya sejumlah pos yang sebetulnya harus dinyatakan sebagai beban bagi perusahaan tetapi malah dinyatakan masih sebagai aset perusahaan, ini praktek-praktek akuntansi sebetulnya yang mengerti orang akuntansi dan auditornya membiarkan begitu saja. Sehingga komisaris menginginkan kepada jajaran direksi untuk memperbaiki laporan tersebut agar tidak terjadinya kesalahan dalam praktek-praktek akuntansi dan jauh dari kegiatan manipulasi pada laporan keuangan.

Skandal Etika Dibidang Akuntansi

Kasus 1 
Kredit Macet Rp 52 Miliar Perusahaan Raden Motor, Akuntan Publik Diduga Terlibat Pada Tahun 2009 
Berdasarkan referensi yang saya baca di kompas.com bahwa seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya. 
Pada kasus ini adanya kegiatan praktek manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh seorang akuntan publik, dimana seharusnya seorang akuntan melakukan tugasnya sesuai kode etik yang sudah ditetapkan oleh undang-undang yang sudah berlaku. Pada tugasnya ada empat kegiatan data laporan keuangan tersebut tidak disebutkan apa saja akan tetapi hal itu tentu saja membuat terjadinya kecurangan untuk mandapatkan kredit dari bank tersebut untuk lancarnya proses pencairan kredit padahal dari data yang seharusnya disebutkan atau disajikan belum tentu mendapat penerimaan kredit sehinnga timbul untuk memanipulasi pada data laporan keuangan perusahaan Raden Motor.

Kasus 2 
PT. Kereta Api yang Mengalami Praktek Akuntansi dalam Memanipulasi Laporan Keuangan 
Berdasarkan referensi yang saya baca di antaranews.com bahwa adanya praktek akuntansi yang melanggar kode etik dimana dalam penyajian laporan keuangan tersebut dimanipulasi oleh seorang yang mengerti akuntansi, yang seharusnya perusahaan mengalami rugi tapi malah mengalami keuntungan. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2005 dimana praktek tersebut terjadi dan yang seharusnya pada tahun 2006 mengadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tapi dipending akibat terjadinya kasus ini. Adanya sejumlah pos yang sebetulnya harus dinyatakan sebagai beban bagi perusahaan tetapi malah dinyatakan masih sebagai aset perusahaan, ini praktek-praktek akuntansi sebetulnya yang mengerti orang akuntansi dan auditornya membiarkan begitu saja. Sehingga komisaris menginginkan kepada jajaran direksi untuk memperbaiki laporan tersebut agar tidak terjadinya kesalahan dalam praktek-praktek akuntansi dan jauh dari kegiatan manipulasi pada laporan keuangan.